Sabtu, 31 Mei 2014

PERMASALAHAN SAMPAH DI DEPOK

Sampah merupakan salah satu masalah terberat yang dihadapi Kota Depok. Dan kami ingin membantu masyarakat menanggulangi permasalahan sampah," kata Iwan di Depok, Selasa (24/12/2013).

Ditambahkan dia, program ini merupakan langkah nyata untuk mengelola sampah. Serta sebagai upaya penambahan nilai ekonomis. Produksi sampah di Depok mencapai 900 ton dari 11 kecamatan. Dan Pemkot Depok hanya mampu mengangkut sampah separuhnya saja dari total yang diproduksi.

"Sisanya dibuang di jalanan dan sembarangan dimana saja misalnya ke sungai dan lahan kosong," tukasnya.

Isnarto, pendiri Bank sampah mengatakan, BSD mulai didirikan tahun 2011. Menurutnya, jika pemkot Depok menangani sampah secara serius maka tidak akan ada sampah yang dibuang sembarangan.

Berdasarkan Undang-undang No 18 tahun 2008 mengenai persampahan, sebagai penghasil sampah maka Depok wajin mengelola sampah sendiri. "Karena itu, BSD berusaha untuk mengedukasi dan menggerakkan masyarakat agar mampu mengolah sampahnya sendiri dan tidak perlu dibuang ke TPA," katanya.

Saat ini, BSD hanya mampu mencakup lima kecamatan di Depok. Total nasabah BSD saat ini 4.500 orang. "Kami berharap tambahan sarana dan prasarana yang diberikan bisa menambah kinerja pengelolaan sampah di Depok. Sehingga aspirasi kami untuk membangun 2.000 bank sampah tahun 2014 bisa tercapai," katanya.

Selain itu, pihaknya juga bercita-cita mengembangkan wisata berbasis pengelolaan sampah, penghijauan dan pertanian. Dia juga ingin mengembangkan berbagai industri kreatif yang melibatkan warga sekitar. "Serta menyelenggarakan berbagai kursus pengolahan sampah," tutupnya.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar