Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar
tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan
pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di
Shillourokambos, Siprus,
bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama
manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan
bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi
kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan
spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.[7] [8].
Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya "situs"
berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan
dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno
menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast,
juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing
adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti
halnya manusia.
Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir
dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi.
Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang
menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan Paus
menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah bersekutu
dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di Eropa pada
saat itu. Penurunan jumlah populasi kucing menyebabkan meningkatnya
jumlah tikus, hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.
Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial
sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa
keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir. Kucing
hitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam. Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiak Tionghoa.
Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang
akan dipilih menjadi zodiak, ia mengutus tikus untuk mengundang
hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian cerita ini dikisahkan dalam
berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus menipu kucing
mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada akhirnya kucing
tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan zodiak,
sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.
Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[9] dan Abu Hurairah.[10]
Hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram
hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih
(al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari
sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan melarang pula memakan harga kucing.[11]
Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya memakan kucing dan
memperjual-belikan kucing. Jadi Umat Islam diharamkan untuk
memperdagangkan kucing sebagaimana mereka diharamkan memakan daging kucing
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar