Sabtu, 31 Mei 2014

ASPEK BUDAYA KUCING

Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50 juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.[7] [8].
Sebuah topeng perunggu digunakan dalam pemakaman mumi kucing di Mesir kuno.
Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya "situs" berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.
Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang menyebabkan wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan penyakit tersebut. Pernyataan Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran dengan bebas telah bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing dibunuh di Eropa pada saat itu. Penurunan jumlah populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus, hewan pembawa penyakit pes yang sesungguhnya.
Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir. Kucing hitam sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam. Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiak Tionghoa. Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiak, ia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian cerita ini dikisahkan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan zodiak, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.
Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[9] dan Abu Hurairah.[10]
Hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan melarang pula memakan harga kucing.[11] Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya memakan kucing dan memperjual-belikan kucing. Jadi Umat Islam diharamkan untuk memperdagangkan kucing sebagaimana mereka diharamkan memakan daging kucing

SUMBER

Domestikasi Kucing

Seperti halnya hewan yang telah mengalami domestikasi (penjinakan), kucing hidup dalam hubungan mutualistik dengan manusia. Tapi sejarah mutualisme ini jauh lebih pendek dibandingkan dengan hewan domestikasi yang lain dan tingkat domestikasi kucing juga masih diperdebatkan. Karena keuntungan yang diperoleh dari adanya kucing, maka manusia membiarkan kucing liar berkeliaran di pemukiman. Nenek moyang kucing rumahan tidak terlalu dekat dengan pemiliknya, berbeda dengan hewan domestik yang lain. Sejarah inilah yang mungkin menyebabkan tidak adanya ikatan yang kuat yang dimiliki kucing pada pemiliknya. Akibatnya, kebanyakan pemilik kucing menganggap kucing adalah hewan yang tidak terlalu peduli dan mandiri. Namun, kucing dapat sangat dekat dengan pemiliknya, terutama jika ia dibesarkan sejak kecil dan sering mendapatkan perhatian.

sumber

JENIS-JENIS KUCING PELIHARAAN

Ada banyak macam ras kucing, beberapa diantaranya:
Manx
Sebagian orang menyebutnya Rumpy. Ekornya pendek, Warna bulunya cokelat dan lavender. Sifatnya setia, ramah dan pintar.
Maine Coon
Asalnya dari Maine, AS, keturunan Angora dan American Shorthair. Sifatnya lucu, pemalu tapi mau, dan mudah akrab. Bulunya tipis, lembut, dan warnanya beragam.
Maine Coon adalah Ras Kucing terbesar. panjangnya dapat mencapai 1,5 meter.
British Shorthair
Dikembangkan di Inggris. Kucing ini kalem, lembut, hangat, dan pintar. Warna bulunya ada yang polos (putih,hitam,biru,merah dan krem), dwiwarna, hitam pekat, belang.
Burmese (Burma)
Kucing ini dibiakkan oleh Dr. Thompson (AS) dari kucing ratu wong mau (Burma) dan siam. Warna cokelat musang, warna lainnya biru, champagne, lifa, merah, cokelat, dan biru kura-kura. sifatnya periang dan lucu.
kucing ras Burmese.
Chinchilla longhair
Inilah kucing persia paling anggun. Nenek moyangnya dari Inggris. Ras ini dibagi dalam dua macam, yaitu chinchilla warna cerah (sejati) dan yang agak gelap (perak gradasi).
 
SUMBER
 
 
 
 
 
 

KARAKTERISTIK KUCING

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau, menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.
Kucing kampung memangsa seekor tikus rumah (Rattus rattus diardii).
Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing. Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau madu sebagai suplemen jika ada sementara kucing hanya memakan daging, biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan diet vegetarian secara total.
Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" dimana para kucing dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat.
Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan gigih.
Melihat dari perilaku kucing yang ada saat ini, kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing peliharaan diperkiraan berevolusi pada iklim gurun. Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk "pounce". Di Afrika Utara masih ditemukan kucing liar yang mungkin berkerabat dekat dengan nenek moyang kucing peliharaan saat ini.
Karena memiliki kekerabatan yang dekat dengan binatang gurun, ketahanan kucing terhadap panas dan dinginnya iklim daerah subtropis agak terbatas. Kucing tidak tahan terhadap kabut, hujan, dan salju, meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39°C, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish Van.
Empat ekor anak kucing sedang disusui induknya.
Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kilogram dan jarang melebihi 10 kg. Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi ini amat tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, kucing tertua diketahui berusia 36 tahun. Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.
Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.
Mata kucing. Perhatikan membrana nictitans berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.
Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki Selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.
Suara kucing sering ditulis "meong" dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing ditulis "meow". Di negara Inggris sendiri, penulisannya adalah "miaow", "miaow" dalam bahasa Perancis, "miau" dalam bahasa Jerman, "nya" dalam bahasa Jepang dan berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara "meong" kucing memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia. Karena suara ini bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan suara dengkuran dan mengeong pada saat yang sama.
Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.
Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.
Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.

sumber

KUCING

Kucing (nama ilmiah: Felis silvestris catus) adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan,[3] tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus.[4] Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen.[5]
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.[6] Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.


sumber

KEUNGGULAN KULIAH DI LP3I

lp3i memiliki banyak keunggulan dibandingkan kampus lain, diantaranya :
  1. Pelopor Pendidikan Link & Match di Indonesia
  2. Ilmu yang diberikan Practical Knowledge, Life Skill, Attitude sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
  3. Memiliki jaringan 47 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia.
  4. Kuliah singkat dan aplikatif (2 s.d 3 Tahun).
  5. Jaringan Relasi Perusahaan yang cukup luas dan telah dibina sejak 1989.
  6. Tersedia Program Penempatan Magang & Kerja.
  7. Dosen Praktisi dan Akademis.
  8. Peserta dalam 1 kelas maksimal 25 orang.
  9. Dapat melanjutkan kuliah kejenjang yang lebih tinggi (S1), baik didalam maupun diluar negeri.
  10. Jadi sarjana dengan pengalaman kerja 2 tahun.
  11. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Asing  (• MDIS, Singapore, • OUM, Malaysia, • KLIUC, Malaysia, • KBIT, Australia)
  12. Pengantar kuliah Bahasa Inggris pada semester IV.
  13. Tersedia waktu kuliah pada hari Sabtu – Minggu (Kelas Extensi).
  14. Biaya kuliah sudah termasuk semua kebutuhan kuliah dan bisa diangsur.
  15. Disiplin kuliah yang ketat, kampus bebas narkoba dan diberikan menthoring agama.
  16. Memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa yang variatif.
SUMBER

Kantor Cabang LP3I Seluruh Indonesia :

LP3I Kampus Kramat
GD. Sentra Kramat - JL. Kramat Raya No 7/9 Jakarta Pusat
Telp. 021-3101662 Fax. 021-3912661
LP3I Kampus Pasar Minggu
Jl. Raya Pasar Minggu - Jakarta Selatan
Telp. 021-7801240 Fax. 021-7801967
LP3I Kampus Cimone
Ready Sentra Cimone Jl. Gatot Subroto Km.2.5 No.1-2 Tangerang. Telp. 021- 55795801
Telp. (021) 5524175 Fax. (021) 55795802
LP3I Kampus Bali
Jl. PB. Sudirman No. 7X - Denpasar Bali
Telp. 0361-264702/3 Fax. 0361-247848
LP3I Kampus Langsa
Kp. Meutia Jl. Iskandar Sani No. 10-11 - Langsa Kota, Langsa, NAD
Telp. 0641-22312 Fax. 0641-22832
LP3I Kampus Medan BC
Jl. Gajah Mada No. 15 M - Medan
Telp. 061-4573885 Fax. 061-4159968
LP3I Kampus Surabaya
Jl. Manyar No. 43 A Surabaya 60284
Telp. 031-5937020/22 Fax. 031-5937004
LP3I Kampus Makassar
Jl. Urip Sumoharjo No. 78 Makassar
Telp. 0411-459271 Fax. 0411-424301
LP3I Kampus Bekasi
Grand Mall Blok A 1 dan 2 Jl. Jend. Sudirman Bekasi
Telp. 021-88954722/23 Fax. 021-88954731
LP3I Kampus Pondok Gede
Jl. Raya Hankam No. 39 Pondok Gede - Bekasi
Telp. 021-8485044 Fax. 021-84993655
LP3I Kampus Banda Aceh
Jl. Hotel Sultan No. 36-38 Peunayong
Telp. 0651-31308 Fax.
LP3I Kampus Pekanbaru
Jl. Jend. Sudirman No 174 B-F Tangkerang Pekanbaru
Telp. 0761-25573 Fax. 0761-33691
LP3I Kampus Malang
Jl. Soekarno Hatta 40 Malang
Telp. 0341-411250 / 4 Fax. 0341-415578
LP3I Kampus Balikpapan
jl.A.Yani 406 Balikpapan
Telp. 0542 731153 Fax. 0542 412248
LP3I Kampus Mataram
Jl. AA Gde Ngurah No. 234 Cakranegara Mataram Telp.0370-631889
Telp. 0370631889 Fax. 0370631889
LP3I Kampus Cilegon
Komplek Bonakarta Festival Blok B-C Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 49 Cilegon Banten
Telp. 0254 377 234 Fax. 0254 377345
LP3I Kampus Banjarmasin
Jl. Soetoyo. S. No 197- banjarmasin
Telp. 0511 - 4417 148 Fax. 0511 4417 151
LP3I Kampus Tasikmalaya
Jl. Pasar Kulon No 7/3 Tasikmalaya (komplek Mayasari Plaza)
Telp. 0265-311766 Fax. 0265-311768
LP3I Kampus Bogor
Jalan Pajajaran No 88 A Villa Indah Pajajaran Bogor
Telp. 0251-8341300 Fax. 0251-8378456
LP3I Kampus Jakarta Utara
Jln Deli No 33 Koja-Jakarta Utara
Telp. 021-43901162 Fax. 021-43901162
LP3I Kampus Bintan
Jl. Ahmad Yani No. 14 Tanjungpinang
Telp. (0771)318108/09 Fax. (0771)318107
LP3I Kampus Tomang-Caringin
Jln. Kyai Caringin Blok A No. 10 Cideng Jakarta Pusat
Telp. 021 385 1140 Fax. 021 380 8696
LP3I Kampus Sidoarjo
Jl. Diponegoro 143 Sidoarjo
Telp. 031-8959099 Fax. 031-8941627
LP3I Kampus Belitung
Jl. Raya Gantung, Manggar, Belitung Timur
Telp. (0719) 91744 Fax. (0719) 91743
LP3I Kampus Cikarang
Jl. Industri No. 18A dan 57 Cikarang Bekasi
Telp. 021 8901711 / 8 Fax. 021 8901801
LP3I Kampus Semarang
Jl. Indraprasta 92 Semarang
Telp. [024] 355 6603 Fax. [024] 356 0971
LP3I Kampus Karang Tengah
Jl. Raden Saleh No. 2 Karang Tengah Ciledug - Tangerang
Telp. (021) 7345 6440 Fax. (021) 732 4369
LP3I Kampus Sumber Arta
Jl. KH. Noer Ali No. 6 A-B Sumber Arta, Kalimalang. Bekasi 17139
Telp. 021 846 3838 Fax. 021-8690 4013
LP3I Kampus Depok
Jl. Margonda Raya 250 B-D Depok Jawa Barat
Telp. 021-7764274 , 7 Fax. 021-77205619
LP3I Kampus Sukabumi
Jl.Gudang No.9 Kota Sukabumi, Jawa Barat
Telp. (0266)6250455 Fax. (0266)235717
LP3I Kampus Tegal
Jl. A.R Hakim no.71 Tegal Telp.(0283) 353800
Telp. (0283) 353800 Fax. 0283 325013
LP3I Kampus Metropolis
Graha Sudirman ( By Pass ) No. 1-3 Jln. Jend. Sudirman Kota - Tangerang
Telp. (021) 5518672 Fax. (021) 55736281
LP3I Kampus Petukangan
Jl. Ciledug Raya No. 5 Petukangan Utara Ciledug
Telp. 021-5861203 Fax. 021-5861204
LP3I Kampus Bengkulu
Jl.M.T.Haryono.No.21 - 23 BengkuluTelp.0736 -22879 fax 0736 - 347987.
Telp. 0736-22879 Fax. 0736-342482
LP3I Kampus Purbalingga

Telp. Fax.
LP3I Kampus Batam
Komp. Ruko Nagoya Central Blok A. Jl. Imam Bonjol No. 10-12.
Telp. (0778) 457-704 Fax. (0778) 458714
LP3I Kampus Bandar Lampung
Jl. Gajah Mada No. 9A-B Bandar Lampung
Telp. 0721-7406007 Fax. 0721-250453
LP3I Kampus Cirebon
Jl.Tuparev No. 73
Telp. (0231) 220 866 Fax.
LP3I Kampus Kendari
Jl. MT. Haryono No. 119-123 Wua-Wua Kendari
Telp. 0401392239 Fax. 0401393227
LP3I Kampus Blok M
Jl. Falatehan Raya No. 2 (Depan Masjid Peruri) Jakarta Selatan
Telp. 021-72788209 Fax. 021-72788208
LP3I Kampus Medan TC
Jl. H. Adam Malik No 191 Glugur By Pass Medan
Telp. 061 - 6620600 / Fax. 061 - 6614005
LP3I Kampus Samarinda
Jl. A. Yani - Ruko Mitra Ma 8 No.32-33 Samarinda
Telp. 770975 770912 Fax. 0541-770987
LP3I Kampus Tanjung Pandan
Jl.Sriwijaya, Samping Kantor Pertanahan Tg.Pandan
Telp. (0719) 24325 Fax. (0719)22583
LP3I Kampus Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 7 KM. 3,5 Palembang
Telp. 0711-367141 Fax. 0711-367141
LP3I Kampus Padang
Jl. Ratulangi No.20B Padang
Telp. (0751) 327-55 Fax.
LP3I Kampus Ciputat
Jl.Legoso Raya No 30 Pisangan Ciputat Tangerang
Telp. 021-7418628 Fax. 021-7418628
LP3I Kampus Pulogadung
Jl. Raya Bekasi Km 21 PTC Blok VIII B 31- 32
Telp. 021 - 46834406 Fax.
LP3I Kampus Politeknik LP3I Bandung
Jl. Pahlawan No 59 Bandung
Telp. 022-2506500 Fax. 022-2512564
LP3I Kampus Purwakarta
Jl. Sadang Purwakarta No.77
Telp. 0264-8225381 Fax. 0264-8225382
SUMBER